Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2018

Keutamaan Dua Kalimat.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu Rasulullah ﷺ bersabda :  «كَلِمَتَانِ خَفِيفَتَانِ عَلَى اللِّسَانِ،  ثَقِيلَتَانِ فِي المِيزَانِ، حَبِيبَتَانِ إِلَى الرَّحْمنِ: سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ، سُبْحَانَ اللهِ العظيمِ» . متفقٌ عَلَيْه “Ada dua buah kalimat yang ringan di lisan namun berat di dalam timbangan, dan keduanya dicintai oleh ar-Rahman, yaitu ‘Subhanallahi wabihamdihi, subhanallahil ‘azhim’.” (HR. Bukhari [7573] dan Muslim [2694]) Faidah hadits : 1. Dalam hadits terdapat penetapan sifat cinta bagi Allah ﷻ 2. Amal perbuatan kelak akan berubah bentuk menjadi berbadan pada hari kiamat ditimbang pada timbangan. Mizan adalah perkara yang wajib kita imani. Firman Allah ﷻ : وَنَضَعُ الْمَوَازِينَ الْقِسْطَ لِيَوْمِ الْقِيَامَةِ فَلَا تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْئًا ۖ وَإِنْ كَانَ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِنْ خَرْدَلٍ أَتَيْنَا بِهَا ۗ وَكَفَىٰ بِنَا حَاسِبِينَ “Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka tiadalah dirugikan seseorang barang sedikitp...

Ibumu, ibumu, dan ibumu

Ibumu, ibumu, dan ibumu ــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــ Imam Al Bukhari dan Muslim meriwayatkan : عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ :يَا رَسُوْلَ اللهِ، مَنْ أَحَقُّ النَّاسِ بِحُسْنِ صَحَابَتِي؟ قَالَ أُمُّكَ، قَالَ ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ أُمُّكَ، قَالَ ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ أُمُّكَ، قَالَ ثُمَّ مَنْ، قَالَ أَبُوْكَ Dari Abu Hurairah beliau berkata, “Seseorang datang kepada Rasulullah ﷺ dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?’ Nabi ﷺ menjawab, ‘Ibumu!’ Dan orang tersebut kembali bertanya, ‘Kemudian siapa lagi?’ Nabi ﷺ menjawab, ‘Ibumu!’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau menjawab, ‘Ibumu.’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi,’ Nabi ﷺ  menjawab, ‘Kemudian ayahmu.'” (HR. Al Bukhari no. 5971 dan Muslim no. 2548) Faidah dari hadits : 1. Penegasan hak seorang ibu sebagaimana firman Allah ﷻ وَوَصَّيْ...

Renungan di balik Piala Dunia

Piala dunia, anda tahu piala dunia ? Anda suka nonton bola ? Bagaimana menurut anda piala dunia itu ? Saudaraku, euforia piala dunia terasa dimana-mana, sebagian manusia di hampir seluruh belahan dunia seakan ikut larut ke dalamnya, semaraknya ikut dirasakan di negeri kita hingga kaum musliminpun tak sedikit yang ikut larut menyaksikannya. Itulah dunia yang penuh permainan dan senda gurau, piala duniapun hakikatnya adalah hanya bagian dari permainan dunia. Mereka bertanding, ada yang menang ada yang kalah untuk memperebutkan sebuah piala bergengsi di alam yang fana ini. Allah berfirman : وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا لَعِبٌ وَلَهْوٌ ۖ وَلَلدَّارُ الْآخِرَةُ خَيْرٌ لِلَّذِينَ يَتَّقُونَ ۗ أَفَلَا تَعْقِلُونَ Kehidupan dunia ini hanyalah main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa. Maka tidakkah kamu memahaminya ? [al-An’âm/6: 32] Saudaraku, sebagai seorang muslim hendaknya yang menjadi orientasi utamanya adalah ...