Langsung ke konten utama

Kaidah Nan Indah Dari Hadits 'Aisyah


Pada pembahasan-pembahasan yang telah lalu kita telah menyelesaikan kaidah agung yaitu amalan tergantung pada niatnya, maka kaidah yang akan kita bahas pada pertemuan kali ini merupakan kaidah yang sangat agung dan komprehensif, yang semisal dengan kaidah innamal amalu binniyaat. Hal ini dikatakan oleh Abu Ubaid Al Qasim bin Sallam rahimahullah (w.224 H), "Nabi menghimpun seluruh perkara akhirat pada satu kalimat yaitu siapa saja yang mengada-adakan perkara baru

Dan Nabi menghimpun seluruh perkara dunia pada satu kalimat, kedua kaidah ini masuk pada semua bab. (Jamiul uluum wal hikam)
Kaidah nan agung ini berdasarkan hadits yang mulia dari Aisyah

مَنْ أَحْدَثَ فِى أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ مِنْهُ فَهُوَ رَدٌّ
“Barangsiapa mengadakan hal yang baru yang bukan dari kami maka perbuatannya tertolak“.
Hadits ini merupakan kaidah agung diantara kaidah-kaidah islam, yang merupakan jawamiul kalim (ucapan yang ringkas namun kandungan maknanya sangat luas) secara jelas sebagai bantahan kepada setiap perbuatan baru dan diada-adakan dalam perkara agama. Dan hadits ini seperti timbangan atau parameter amalan secara zhahir sebagaimana hadits innamal sebagai timbangan amalan secara batinnya (jamiul uluum wal hikam)
Shahabat Ibnu Mas'ud mengatakan,
Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata: 

اتبعوا ولا تبتدعوا, فقد كفيتم


Ikutilah (ajaran Rasul) dan jangan berbuat bid’ah karena kalian sudah dicukupi. (HR. Ad-Darimi)

Kesimpulan:
1. Perbuatan bid'ah hanya berlaku pada perkara agama bukan dalam permasalahan agama.
2. Seorang yang mengada-adakan perkara baru dalam agama secara hakikatnya dia telah menandingi syariat yang telah disempurnakan oleh Allah
3. Menutup pintu bid'ah merupakan menampakkan rahmat bagi ummat sehingga tidak ada kerancuan antara pandangan orang-orang.
4. Munculnya bid'ah menjadi pertanda hilangnya sunnah dan tampaknya sunnah melenyapkan bid'ah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Suwargo Nunut Neroko Katut

Suwargo Nunut Neroko Katut admin 28 Juni 2015 | 4.884 | 1 | Suwargo Nunut Neroko Katut Kaum muslimin yang berbahagia rahimani wa rahimakumullah , di tengah-tengah masyarakat jawa ada sebuah ungkapan yang cukup masyhur dan oleh sebagian masyarakat jawa ungkapan ini sudah menjadi sebuah falsafah yang mereka anut. Sebuah ungkapan yang menjelaskan apabila ada seseorang yang nantinya masuk surga maka anggota keluarganya seperti anak, istri, dan orang tua bisa turut ikut masuk ke dalam surga. Demikian juga apabila ada seseorang yang nantinya masuk neraka maka anggota keluarganya seperti anak, istri, dan orang tua bisa ikut masuk ke dalam neraka. Ungkapan yang dimaksud berbunyi, “Suwargo Nunut Neroko Katut,” yang kurang lebih artinya adalah surga bisa ikut numpang dan neraka bisa ikut terbawa yang maksudnya adalah seseorang bisa ikut terbawa masuk ke dalam surga atau neraka disebabkan kelua...

Urgensi Beriman Kepada Hari Akhir Dan Pengaruhnya Terhadap Pribadi Seseorang

Urgensi Beriman Kepada Hari Akhir Dan Pengaruhnya Terhadap Pribadi Seseorang. Beriman Kepada Hari Akhir merupakan perkara yang sangat penting bagi seorang muslim yang demikian dikarenakan beberapa alasan sebagai berikut: 1. Beriman kepada hari akhir merupakan satu diantara rukun iman yang enam. 2. Beriman kepada hari akhir merupakan bagian dari keyakinan pokok islam yang mana bangunan akidah dibangun diatasnya setelah permasalahan keesaan Allàh. 3. Beriman kepada hari akhir dan tanda-tandanya termasuk beriman kepada perkara ghaib yang tidak bisa ditangkap oleh akal dan tidak ada cara untuk mengetahuinya kecuali dengan dalil wahyu (al Quran dan as Sunnah) 4. Iman kepada hari akhir seringkali digandengkan dengan iman kepada Allàh. Seperti dalam surat al Baqarah ayat 177, لَيْسَ الْبِرَّ اَنْ تُوَلُّوْا وُجُوْهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَ الْمَغْرِبِ وَلٰـكِنَّ الْبِرَّ مَنْ اٰمَنَ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ َ Kebajikan itu bukanlah menghadapkan wajahmu ke ara...

Keutamaan Shalat Berjamaah

  إن الحمد لله نحمده ونستعينه ونستغفره ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيئات أعمالنا، من يهده الله فلا مضل له ومن يضلل فلا هادي له.  وأشهد ألا إله إلا الله وحده لا شريك له وأشهد أن محمدا عبده ورسوله،  وصلى الله على محمد وعلى آله وصحبه   وَبَارك وسلم. أمَّا بَعْدُ : فَيَا مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ وَزُمْرَةَ الْمُؤْمِنِيْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ عز وجل فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. قال الله تعالى: {يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱلَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِۦ وَ لَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ} Maasyiral muslimin -rahimakumullah-, marilah kita senantiasa bersyukur kepada Allah, marilah kita tingkatkan ketakwaan kepada Nya, semoga shalawat dan salam akan senantiasa terlimpah kepada Nabi Nya yang mulia, nabi kita Muhammad -shallallahu alaihi wa sallam-, kepada keluarganya, para shahabatnya, para pengikutnya, dan kaum muslimin hingga akhir zaman nanti.  Kaum muslimin -rahimakumullah-, shalat berjamaah merupakan...