Tafsir surat An Naziat bag. 3 ayat 15-26.
Setelah Allah menyebutkan sumpahnya dengan malaikat-malaikat Nya, untuk menjelaskan tentang dahsyatnya hari kiamat, maka Allah ﷻ mulai menyebutkan tentang kisah Nabi Musa ‘Alaihissalam.
Allah ﷻ berfirman,
﴿هَلۡ أَتَىٰكَ حَدِیثُ مُوسَىٰۤ ١٥ إِذۡ نَادَىٰهُ رَبُّهُۥ بِٱلۡوَادِ ٱلۡمُقَدَّسِ طُوًى ١٦ ٱذۡهَبۡ إِلَىٰ فِرۡعَوۡنَ إِنَّهُۥ طَغَىٰ ١٧ فَقُلۡ هَل لَّكَ إِلَىٰۤ أَن تَزَكَّىٰ ١٨ وَأَهۡدِیَكَ إِلَىٰ رَبِّكَ فَتَخۡشَىٰ ١٩ فَأَرَىٰهُ ٱلۡـَٔایَةَ ٱلۡكُبۡرَىٰ ٢٠ فَكَذَّبَ وَعَصَىٰ ٢١ ثُمَّ أَدۡبَرَ یَسۡعَىٰ ٢٢ فَحَشَرَ فَنَادَىٰ ٢٣ فَقَالَ أَنَا۠ رَبُّكُمُ ٱلۡأَعۡلَىٰ ٢٤ فَأَخَذَهُ ٱللَّهُ نَكَالَ ٱلۡـَٔاخِرَةِ وَٱلۡأُولَىٰۤ ٢٥ إِنَّ فِی ذَ ٰلِكَ لَعِبۡرَةࣰ لِّمَن یَخۡشَىٰۤ ٢٦﴾ [النازعات ١٥-٢٦]
Sudahkah sampai kepadamu (ya Muhammad) kisah Musa. Tatkala Tuhannya menjelajah di lembah suci ialah Lembah Tuwa, "Pergilah kamu kepada Fir'aun, sesungguhnya dia telah melampaui batas, dan berkata (kepada Fir'aun), "Adakah keinginan bagimu untuk membersihkan diri (dari kesesatan)? Dan kamu akan kupimpin ke jalan Tuhanmu agar supaya kamu takut kepada-Nya?” Lalu Musa menampilkan kepadanya mukjizat yang besar. Tetapi Fir'aun mendustakan dan mendurhakai. Kemudian dia berubah seraya berusaha melawan (Musa). Maka dia berkumpul (pembesar-pembesarnya), lalu berseru memanggil kaumnya. (Seraya) berkata, "Akulah Tuhan kalian yang paling tinggi.” Maka Allah mengazabnya dengan azab di akhirat dan azab di dunia. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat pelajaran bagi orang yang takut (kepada Tuhannya). (Qs. An Naziat ayat 15-26)
معنى الآيات:
Makna ayat:
قوله تعالى هل أتاك حديث موسى الآيات.. المقصود من هذه الآيات تسلية الرسول ﷺ وهو يعاني من تكذيب قومه له
Firman Allah Ta’ala, “Sudahkah sampai kepadamu kisah Musa...?
Maksud dari ayat ini adalah sebagai hiburan bagi Nabi ﷺ dalam keadaan beliau merasakan sikap kaumnya yang mendustakannya.
Mengapa bisa demikian?
ولما جاء به من التوحيد والشرع فقص تعالى عليه طرفا من قصة موسى مع فرعون تخفيفا عليه، وتهديداً لقومه بعقوبة تنزل بهم كعقوبة فرعون الذي كان أشد منهم بطشاً وقد أهلكه الله فأغرقه وجنده.. فقال تعالى
Dan dikarenakan ajaran tauhid yang beliau bawa dan syariat, maka Allah ﷻ kisahkan sepenggal kisah Nabi Musa bersama Fir’aun guna meringankan bebannya, dan sebagai bentuk ancaman bagi kaumnya akan adanya siksa yang turun kepada kaumnya sebagaimana siksa turun kepada Fir’aun yang mana Fir'aun lebih keras siksaannya daripada mereka
dan Allah ﷻ binasakan dia dan tenggelamkan dia beserta bala tentaranya. Allah ﷻ berfirman,
﴿هَلْ أتاكَ﴾ يا رسولنا ﴿حَدِيثُ مُوسىٰ﴾ بن عمران، ﴿إذْ ناداهُ رَبُّهُ بِٱلْوادِ ٱلْمُقَدَّسِ طُوًى﴾ أي بالواد المطهر المبارك المسمى طوى ناده فأعلمه أولاً أنه لا إله إلا هو وأمره بعبادته،
Sudahkah sampai kepadamu wahai Rasul Kami. Kisah Musa bin Imran. Ketika Rabbnya menyeru di lembah yang disucikan yaitu lembah thuwa. Yaitu lembah suci yang diberkahi dinamakan dengan lembah Thuwa. Allah ﷻ menyerunya lalu mengajarinya yang pertama kali adalah bahwa tidak ada ilaah yang benar kecuali Allah ﷻ dan diperintah untuk beribadah.
ثم أمره بأن يذهب إلى فرعون الوليد بن الريان ملك القبط بمصر فقال له اذهب إلى فرعون إنه طغى أي عتا وتكبر وظلم فأفحش في الظلم والفساد.
Kemudian Allah perintahkan untuk pergi menuju Fir’aun Al Walid bin Ar Rayan Raja Qibti Mesir. Firman Nya, “pergilah ke Fir’aun sesungguhnya dia melampaui batas.” Yaitu angkuh, sombong, zhalim, sangat zhalim dan berbuat kerusakan.
وعلمه ما يقول له إذا انتهى إليه فقل ﴿هَل لَّكَ إلىٰ أن تَزَكّىٰ﴾
Dan Allah ﷻ mengajarinya apa yang diucapkan kepadanya apabila telah sampai kepadanya, katakanlah, “adakah keinginan bagimu untuk membersihkan diri?”
أي إلى أن تسلم فتزكو روحك وتطهر بالإسلام وأهديك إلى ربك فتخشى
Yaitu engkau masuk Islam lalu jiwamu menjadi suci, bersih dengan sebab Islam. Dan kamu akan kupimpin ke jalan Rabb mu agar supaya kamu takut.”
أي وأرشدك إلى ربك وأعرفك به فتخشى أي عقابه فتترك الظلم والطغيان قال تعالى فأراه الآية الكبرى والتي هي اليد والعصا،
Yaitu aku menunjukimu kepada jalan Rabbmu, aku kenalkan engkau dengan Nya, lalu engkau takut yaitu siksa Nya, lalu engkau tinggalkan kezaliman dan melampaui batas. Lalu Musa menampilkan kepadanya mukjizat yang besar yaitu tangan dan tongkat.
فكذب فرعون موسى في دعوته وعصى ربّه فلم يستجب له ولم يطعه فيما أمره به ودعاه إليه من الإيمان برسالة موسى وإرسال بني إسرائيل معه بعد الإسلام لله ظاهرا وباطنا.
Lalu Fir’aun mendustakan dakwah Nabi Musa dan bermaksiat kepada Rabbnya, tidak mau memenuhi panggilan Nya, tidak mau menaati perintah Nya, dan seruan kepadanya untuk beriman kepada risalah yang disampaikan Nabi Musa dan diutusnya Bani Israel bersamanya setelah tunduk patuh kepada Allah ﷻ secara zhahir dan batin.
ثم أدبر فرعون أي عن دعوة الحق رافضا لها يسعى في الباطل والشر ﴿فَحَشَرَ﴾ رجاله وجنده ﴿فَنادىٰ﴾ أي ناداهم ليعدهم إلى حرب موسى
Kemudian Fir’aun berpaling yaitu dari seruan kebenaran, pergi berpaling menuju kebatilan dan keburukan. Lalu para pembesar dan pasukan berkumpul dan dia memanggil-manggil mereka untuk mempersiapkan diri guna memerangi Musa.
﴿فَقالَ أناْ رَبُّكُمُ ٱلأَعْلىٰ﴾ يعني أنه لا ربّ فوقه،
Seraya berkata, “Akulah tuhan kalian yang paling tinggi.” Yaitu bahwa dia tidak ada rabb yang lebih tinggi darinya.
فَأَخَذَهُ ٱللَّهُ﴾ أي عذبه ﴿نَكالَ﴾ أي عذاب ﴿ٱلآخِرَةِ﴾ أي الكلمة وهي قوله: ﴿أناْ رَبُّكُمُ ٱلأَعْلىٰ﴾
Maka Allah ﷻ mengadzabnya dengan adzab akhirat, yaitu ucapan akulah tuhan kalian yang paling tinggi.
ونكال الأولى وهي قوله ﴿ما عَلِمْتُ لَكُمْ مِّنْ إلَٰهٍ غَيْرِي﴾ [القصص: ٣٨]
Sedangkan adzab dunia yaitu firman Allah Ta’ala,
Firʻaun berkata, “Wahai para pembesar, aku tidak mengetahui ada Tuhan bagimu selainku. Wahai Haman, bakarlah tanah liat untukku (untuk membuat batu bata), kemudian buatkanlah bangunan yang tinggi untukku agar aku dapat naik melihat Tuhannya Musa! Sesungguhnya aku yakin bahwa dia termasuk para pendusta.” (Qs. Al Qashash:38)
وبين الكلمتين الخبيثتين أربعون سنة
Jarak antara dua ucapan yang buruk ini adalah 40 tahun. Ibnu Abbas dan Mujahid mengatakan bahwa kalimat ini dikatakan oleh Fir’aun setelah selang empat puluh tahun. Dia mengatakan, “Aku tidak mengetahui keberadaan tuhan bagi kalian selain dari aku sendiri.” (tafsir Ibnu Katsir)
فالأولى قالها في بداية الدعوة حيث ادّعى أنه بحث واستقصى في البحث
Yang pertama diucapkannya di awal dakwah dimana dia mengaku bahwa dirinya telah mencari dan telah maksimal dalam mencari
واجتهدو أنه بعد كل ذلك الاجتهاد لم يعلم أن للناس من قومه من إله سواه.
Dan mereka bersungguh-sungguh bahwa setelah segala kesungguhan tersebut tidak diketahui bahwa manusia di kaumnya memiliki sesembahan selain Nya.
من هداية الآيات:
Petunjuk ayat:
١- تسلية الداعي إلى الله تعالى وحمله على الصبر في دعوته حتى ينتهي بها إلى غاياتها.
1. Hiburan bagi seorang dai yang mengajak kepada Allah ﷻ untuk memilki kesabaran dalam berdakwah dan sehingga sampai pada titik maksimal dalam dakwahnya.
٢- إثبات مناجاة موسى لربّه تعالى وأنه كلمه ربّه كفاحاً بلا واسطة.
2. Nabi Musa bermunajat kepada Rabbnya dan Rabbnya mengajaknya berbicara kepadanya secara langsung.
٣- تقرير أن لا تزكية للنفس البشرية إلا بالإسلام أي بالعمل بشرائعه.
3. Penetapan bahwa tidak ada penyucian jiwa bagi manusia kecuali dengan Islam yaitu dengan mengamalkan syariatnya.
٤- لا تحصل الخشية من الله للعبد إلا بعد معرفة الله تعالى إنما يخشى الله من عباده العلماء.
4. Rasa takut dari Allah Ta’ala bagi hamba tidak akan bisa sampai kecuali setelah mengenal Allah ﷻ, "Hanyalah yang takut kepada Allah ﷻ dari hamba-hamba Nya adalah para ulama.”
٥- وجود المعجزات لا يستلزم الإيمان فقد رأى فرعون أعظم الآيات كالعصا واليد وما آمن.
5. Adanya mukjizat tidak serta-merta membuat keimanan, sungguh Fir’aun telah melihat tanda-tanda kebenaran yang sangat besar, seperti tangan dan tongkat, namun dia tidak beriman.
٦- التنديد والوعيد الشديد لمن يدعي الربوبية والألوهية فيأمر الناس بعبادته.
6. Peringatan dan ancaman yang keras bagi siapa saja yang mendakwa memiliki sifat rububiyyah dan uluhiyyah lalu dia perintahkan manusia untuk menyembahnya.
Karang Lewas, 17 Dzul Qa’dah 1445 H
Komentar
Posting Komentar