Langsung ke konten utama

Mahalnya Waktu Bagi Seorang Muslim.



Saudaraku yang semoga dirahmati Allah ﷻ, ketahuilah sesungguhnya waktu amatlah berharga bagi seorang muslim. Mengapa bisa dikatakan demikian? Karena pada dasarnya waktu adalah kehidupan, barangsiapa yang menyia-nyiakan waktunya maka sungguh dia telah menyia-nyiakan kehidupannya, dan kelak dia akan ditanya tentang perbuataannya tersebut, kebanyakan manusia terlalaikan dari waktunya maka dia merugi sedangkan dia menggunakan waktunya untuk sesuatu yang akan mengakibatkan kerugian bagi dirinya di dunia dan di akhirat.

Allah ﷻ bersumpah dengan waktu dan Allah ﷻ mengabarkan bahwa seluruh manusia benar-benar mengalami kerugian disebabkan tidak menggunakan waktunya dengan sebaik-baiknya.

Allah ﷻ berfirman, 

وَالْعَصْرِ. إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ. إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ


1. Demi masa.

2. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,

3. kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran. (Qs. Al Ashr:1-3)

Di dalam surat Al Ashr ini Allah ﷻ bersumpah dengan waktu, dan ini menunjukkan akan besarnya waktu, karena tidaklah Allah ﷻ bersumpah dengan sesuatu melainkan dengan perkara yang besar. Setelah itu Allah ﷻ kabarkan bahwa seluruh manusia benar-benar berada dalam kerugian kecuali orang-orang yang mengisi hidupnya dengan iman dan amal shaleh serta saling menasihati daiam kebaikan dan kesabaran. Sehingga imam asy Syafi'i rahimahullah menjelaskan, 

لو ما أنزل الله حجة على خلقه إلا هذه السورة لكفتهم

"Sekiranya Allah ﷻ tidak menurunkan hujjah terhadap makhluk Nya melainkan hanya surat ini saja niscaya sudah mencukupi."

Kebanyakan manusia lalai dan tidak menyadari akan begitu berharganya waktu.

Nabi ﷺ pernah bersabda, 

نعمتان مغبون فيهما كثير من الناس: الصحة والفراغ

“Ada dua nikmat yang kebanyakan manusia terlena darinya adalah kesehatan dan waktu luang,” (HR. Al Bukhari dalam ar raqaq no. 6049, At Tirmidzi dalam az zauhd no. 2304, Ibnu Majah dalam az zuhd no. 4170, Ahmad 1/258, dan Ad Darimi dalam ar raqaq no. 2707)

Sesungguhnya waktu terus berjalan dan tidak akan bisa terulang kembali.

Al Khalil bin Ahmad -rahimahullah- mengatakan, 

الناس على ثلاثة أوقات:

وقت مضى عنك فلن يعود.

ووقت أنت فيه، فانظر كيف يخرج عنك!

ووقت أنت منتظرُه وقد لا تبلغ إليه

Manusia berada pada tiga waktu;

1. Waktu yang telah berlalu, maka ia tidak bisa kembali,

2. Waktu yang engkau sedang berada di dalamnya, maka perhatikan bagaimana dia akan berlalu darimu,

3. Waktu yang engkau menantinya dan terkadang engkau tidak sampai kepadanya.

(Thabaqat Al Hanabilah 1/286 oleh Abul Husain bin Abi Ya'la)


Kesimpulan:

1. wajibnya mengoptimalkan waktu dalam perkara yang bermanfaat.

2. sesungguhnya anak adam ditanya tentang waktunya.

3. banyak orang yang meremehkan waktunya, menyia-nyiakannya dan terlena didalamnya.


Purwokerto, Jum'at 9 Dzul Qa'dah 1445 H


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Suwargo Nunut Neroko Katut

Suwargo Nunut Neroko Katut admin 28 Juni 2015 | 4.884 | 1 | Suwargo Nunut Neroko Katut Kaum muslimin yang berbahagia rahimani wa rahimakumullah , di tengah-tengah masyarakat jawa ada sebuah ungkapan yang cukup masyhur dan oleh sebagian masyarakat jawa ungkapan ini sudah menjadi sebuah falsafah yang mereka anut. Sebuah ungkapan yang menjelaskan apabila ada seseorang yang nantinya masuk surga maka anggota keluarganya seperti anak, istri, dan orang tua bisa turut ikut masuk ke dalam surga. Demikian juga apabila ada seseorang yang nantinya masuk neraka maka anggota keluarganya seperti anak, istri, dan orang tua bisa ikut masuk ke dalam neraka. Ungkapan yang dimaksud berbunyi, “Suwargo Nunut Neroko Katut,” yang kurang lebih artinya adalah surga bisa ikut numpang dan neraka bisa ikut terbawa yang maksudnya adalah seseorang bisa ikut terbawa masuk ke dalam surga atau neraka disebabkan kelua...

Urgensi Beriman Kepada Hari Akhir Dan Pengaruhnya Terhadap Pribadi Seseorang

Urgensi Beriman Kepada Hari Akhir Dan Pengaruhnya Terhadap Pribadi Seseorang. Beriman Kepada Hari Akhir merupakan perkara yang sangat penting bagi seorang muslim yang demikian dikarenakan beberapa alasan sebagai berikut: 1. Beriman kepada hari akhir merupakan satu diantara rukun iman yang enam. 2. Beriman kepada hari akhir merupakan bagian dari keyakinan pokok islam yang mana bangunan akidah dibangun diatasnya setelah permasalahan keesaan Allàh. 3. Beriman kepada hari akhir dan tanda-tandanya termasuk beriman kepada perkara ghaib yang tidak bisa ditangkap oleh akal dan tidak ada cara untuk mengetahuinya kecuali dengan dalil wahyu (al Quran dan as Sunnah) 4. Iman kepada hari akhir seringkali digandengkan dengan iman kepada Allàh. Seperti dalam surat al Baqarah ayat 177, لَيْسَ الْبِرَّ اَنْ تُوَلُّوْا وُجُوْهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَ الْمَغْرِبِ وَلٰـكِنَّ الْبِرَّ مَنْ اٰمَنَ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ َ Kebajikan itu bukanlah menghadapkan wajahmu ke ara...

Keutamaan Shalat Berjamaah

  إن الحمد لله نحمده ونستعينه ونستغفره ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيئات أعمالنا، من يهده الله فلا مضل له ومن يضلل فلا هادي له.  وأشهد ألا إله إلا الله وحده لا شريك له وأشهد أن محمدا عبده ورسوله،  وصلى الله على محمد وعلى آله وصحبه   وَبَارك وسلم. أمَّا بَعْدُ : فَيَا مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ وَزُمْرَةَ الْمُؤْمِنِيْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ عز وجل فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. قال الله تعالى: {يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱلَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِۦ وَ لَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ} Maasyiral muslimin -rahimakumullah-, marilah kita senantiasa bersyukur kepada Allah, marilah kita tingkatkan ketakwaan kepada Nya, semoga shalawat dan salam akan senantiasa terlimpah kepada Nabi Nya yang mulia, nabi kita Muhammad -shallallahu alaihi wa sallam-, kepada keluarganya, para shahabatnya, para pengikutnya, dan kaum muslimin hingga akhir zaman nanti.  Kaum muslimin -rahimakumullah-, shalat berjamaah merupakan...