إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ, نَحْمَدُهُ, وَنَسْتَعِينُهُ, وَنَسْتَغْفِرُهُ, وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا, وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا. مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ, وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ, وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ, وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالأََرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا.
أَمَّا بَعْدُ
فَإِنَّ خَيْرَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ, وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ, وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا, وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ, وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ, وَكُلُّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّارِ
Allahu Akbar…Allahu Akbar… Allahu Akbar…
Jama’ah shalat ‘Idul-Fithri yang berbahagia,
الله أكبر الله أكبر لا إله إلا الله ، الله أكبر الله أكبر ولله الحمد.
Kaum muslimin jamaah shalat Idul Fitri yang dirahmati Allah,
Pertama, dihari yang berbahagia ini marilah kita tingkatkan ketakwaan kita kepada Allah ﷻ. Karena manusia yang paling mulia di sisi Allah ﷻ adalah yang paling bertakwa.
Allah ﷻ berfirman,
إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ ٱللَّهِ أَتْقَىٰكُمْ ۚ
Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu. (Qs Al Hujurat:13)
Dan takwa ini merupakan sebaik-baiknya bekal.
Allah ﷻ berfirman,
وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى
“Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa.” (QS. Al-Baqarah: 197)
Dan takwa maasyiral muslimin kaum muslimin yang berbahagia rahimakumullah merupakan wujud syukur kita kepada Allah ﷻ.
Allah ﷻ berfirman,
﴿ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ ﴾
“Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.” (QS. Al Baqarah:185)
Syukur haruslah dijalani dengan hati, lisan, dan anggota badan. Adapun pujian hanyalah dengan lisan.
Shalawat teriring salam semoga tercurah kepada Nabi yang mulia suri tauladan kita Nabi Muhammad ﷺ , keluarga, para sahabatnya, serta ummatnya yang mengikutinya dengan sebaik-baiknya hingga akhir zaman nanti.
الله أكبر الله أكبر لا إله إلا الله ، الله أكبر ولله الحمد.
Maasyiral muslimin yang berbahagia rahimakumullah,
Dihari idul Fitri yang berbahagia ini, ini adalah hari berbuka besar untuk ummat Islam di segala penjuru dunia yang telah menjalankan ibadah puasa wajib 1 bulan penuh di bulan Ramadhan.
Dalam hadis qudsi Allah ﷻ berfirman,
للصائم فرحتان، فرحة عند فطره، وفرحة عند لقاء ربه
“Bagi orang yang melaksanakan puasa ada dua kebahagiaan; kebahagiaan ketika berbuka, dan kebahagiaan ketika bertemu dengan Rabbnya.” (muttafaq ‘alaihi)
Dalam hadits yang mulia ini disebutkan ada 2 kebahagiaan bagi seorang yang menjalankan ibadah puasa, yaitu yang pertama kebahagiaan tatkala berbuka.
Berbuka puasa yang dimaksud dalam hadits mulia ini bukan hanya berbuka ketika tenggelam matahari pada waktu Maghrib, tetapi berbuka yang dimaksud maknanya juga adalah berbuka pada hari raya idul Fitri. Kita saat ini berada pada 1 Syawal berarti kembali bisa merasakan kebahagiaan yaitu bisa menyantap makanan dan minuman yang halal untuk kita.
Kebahagiaan yang kedua adalah ketika berjumpa dengan Rabbnya karena mendapatkan balasan dari Allah ﷻ atas amal ibadah yang dikerjakannya. Dan balasan di sisi Allah ﷻ itulah yang terbaik sehingga seorang hamba Ridha dengan pemberian Allah ﷻ tersebut.
الله أكبر الله أكبر لا إله إلا الله ، الله أكبر ولله الحمد.
Maasyiral muslimin rahimakumullah, bulan Ramadhan yang sudah kita lewati bersama merupakan momentum untuk kita lebih memperbaiki hubungan kita kepada Allah ﷻ dengan ibadah-ibadah yang Allah ﷻ syariatkan.
Selama 1 bulan penuh kita berpuasa disiang harinya dengan menahan diri dari makan, minum, dan perkara-perkara yang bisa membatalkannya dari mulai terbit fajar hingga terbenamnya matahari disertai niat untuk mendekatkan diri kepada Allah ﷻ.
Dan puasa itu haruslah dilandasi atas dasar keimanan dan mengharapkan pahala dari Allah ﷻ, dengan sebab itu Allah ﷻ mengampuni dosa kita yang telah lalu, sedangkan kita sangat membutuhkan ampunan Allah ﷻ.
Baginda Rasulullah ﷺ bersabda,
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barangsiapa berpuasa Ramadhan atas dasar iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Al Bukhari no. 38 dan Muslim no. 760 dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu)
Demikian juga ibadah-ibadah yang lainnya, Allah ﷻ menjanjikan ampunan bagi hamba-hamba Nya yang bertakwa, sebagaimana sabda Rasulullah ﷺ,
مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barangsiapa yang menunaikan shalat pada malam bulan Ramadlan (shalat tarawih) dengan penuh keimanan dan mengharap (pahala dari Allah), maka dosa-dosanya yang telah berlalu akan diampuni.” (HR. Muslim 1266)
Maasyiral muslimin rahimakumullah, sesungguhnya kita sangat membutuhkan ampunan Allah ﷻ dan balasan surga Nya yang Allah ﷻ firmankan,
وَسَارِعُوٓا۟ إِلَىٰ مَغْفِرَةٍ مِّن رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا ٱلسَّمَٰوَٰتُ وَٱلْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ
“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.” (QS. Ali Imran:133)
Kita berharap kepada Allah ﷻ semoga kita semua dijadikan hamba-hamba-Nya yang bertakwa sebagaimana takwa adalah maksud tujuan utama diwajibkannya puasa.
Selain itu bulan Ramadhan adalah waktu yang tepat bagi kita untuk memperbaiki hubungan kita dengan sesama.
Bukankah bulan Ramadhan mengajarkan kepada kita untuk memiliki sifat sosial, kedermawanan, berbagi, dan peduli terhadap sesama.
Dan diantara sifat orang yang bertakwa itu adalah berinfak di jalan Allah ﷻ baik dalam keadaan senang maupun susah, menahan amarah, suka memberi maaf kepada orang lain.
Allah ﷻ berfirman,
ٱلَّذِينَ يُنفِقُونَ فِى ٱلسَّرَّآءِ وَٱلضَّرَّآءِ وَٱلْكَٰظِمِينَ ٱلْغَيْظَ وَٱلْعَافِينَ عَنِ ٱلنَّاسِ ۗ وَٱللَّهُ يُحِبُّ ٱلْمُحْسِنِينَ
“(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.” (Qs. Ali Imran:134)
Maka pada hari raya idul Fitri ini setelah menjalankan ibadah-ibadah di bulan Ramadhan semoga kita semua termasuk orang-orang yang telah mewujudkan sifat-sifat ketakwaan tersebut dan semoga kita semua termasuk orang-orang yang mendapatkan keberuntungan, dikarenakan pada hari ini terkumpul sifat-sifat yang apabila ada pada diri kita, maka diharapkan kita termasuk orang yang beruntung.
Sebagaimana Allah ﷻ firmankan,
قَدْ أَفْلَحَ مَن تَزَكَّىٰ
وَذَكَرَ ٱسْمَ رَبِّهِۦ فَصَلَّىٰ
“Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman). Dan dia ingat nama Tuhannya, lalu dia sembahyang.” (Qs. Al A’la:14-15)
Sifat yang pertama adalah menyucikan diri.
Secara khusus adalah dengan mengeluarkan zakat, dengan zakat seseorang membersihkan dirinya dari akhlak buruk yaitu sifat kikir.
Sebagaimana firman Nya,
خُذْ مِنْ أَمْوَٰلِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيهِم بِهَا وَصَلِّ عَلَيْهِمْ
“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka.” (Qs. At Taubah:103)
Secara umum setidaknya ada tiga hal yang hendaknya dibersihkan dari diri seorang hamba.
1. Hendaknya seorang hamba memurnikan ibadah hanya kepada Allah ﷻ, membersihkan diri dari segala noda kesyirikan.
2. Hendaknya seorang hamba bersungguh-sungguh meneladani Rasulullah ﷺ dalam ibadah, dalam keyakinan, ucapan maupun perbuatan.
3. Adapun berkaitan dengan muamalah terhadap sesama manusia, maka hendaknya seseorang membersihkan hatinya dari sifat-sifat tercela seperti iri, dengki, kebencian, dan permusuhan dan berusaha melakukan perkara yang bisa melahirkan rasa cinta dan kasih sayang antar sesama. Diantara hal tersebut adalah dengan menyebarkan salam.
Nabi kita yang mulia ﷺ bersabda,
وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لاَ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ حَتَّى تُؤْمِنُوا وَلاَ تُؤْمِنُوا حَتَّى تَحَابُّوا أَوَلاَ أَدُلُّكُمْ عَلَى شَىْءٍ إِذَا فَعَلْتُمُوهُ تَحَابَبْتُمْ أَفْشُوا السَّلاَمَ بَيْنَكُمْ
“Demi Dzat yang jiwaku berada ditangan-Nya, kalian tidak akan masuk surga hingga kalian beriman dan tidaklah kalian beriman hingga kalian saling menyayangi. Maukah kalian aku tunjukkan atas sesuatu yang mana apabila kalian mengerjakannya niscaya kalian akan saling menyayangi ? Sebarkanlah salam di antara kalian.” [HR. Muslim, no. 54]
Kemudian sifat keberuntungan yang kedua adalah berdzikir menyebut nama Allah ﷻ.
Dan sifat yang ketiga adalah mengerjakan shalat.
أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا أَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ المُسْلِمِيْنَ وَالمُسْلِمَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Maasyiral muslimin rahimakumullah,
Diantara tanda diterimanya amal seseorang adalah Allah ﷻ memberikan Taufik Nya kepada orang tersebut untuk istiqamah beramal secara konsisten dan berkesinambungan. Sebagaimana perkataan para ulama,
من ثواب الحسنة الحسنة بعدها وجزاء السيئة السيئة بعدها
“Termasuk balasan kebaikan adalah adanya kebaikan lagi setelahnya, dan balasan kejelekan adalah adanya kejelekan lagi setelahnya.”
Maka kita memohon kepada Allah ﷻ supaya amal ibadah kita diterima oleh Allah ﷻ dan kita memohon kepada Allah ﷻ supaya diberikan keistiqamahan dan beramal shaleh.
Rasulullah ﷺ bersabda,
أَحَبُّ الْأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى أَدْوَمُهَا وَإِنْ قَلَّ رواه البخاري (6464)، ومسلم (783)
“Amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah yang paling konsisten meskipun sedikit.” HR. Al Bukhari, (6464) dan Muslim, (783)
Oleh karenanya maasyiral muslimin rahimakumullah, marilah kita lanjutkan kebaikan-kebaikan yang telah kita kerjakan selama di bulan Ramadhan pada bulan-bulan setelahnya mulai dari puasa sunah, shalat malam, tilawah Al Quran, sedekah, dan ibadah-ibadah lainnya.
Kemudian secara khusus kepada kaum muslimah hendaknya untuk berpegang teguh terhadap ajaran agama, Nabi kita yang mulia ﷺ pernah mengabarkan bahwa kebanyakan dari penghuni neraka adalah para wanita. Dan ingatlah bahwa balasan bagi kaum muslimah yang menjalankan agamanya dengan baik adalah surga.
Rasulullah ﷺ bersabda,
إِذَا صَلَّتِ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا وَصَامَتْ شَهْرَهَا وَحَفِظَتْ فَرْجَهَا وَأَطَاعَتْ زَوْجَهَا قِيلَ لَهَا ادْخُلِى الْجَنَّةَ مِنْ أَىِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شِئْتِ
“Jika seorang wanita selalu menjaga shalat lima waktu, juga berpuasa sebulan (di bulan Ramadhan), serta betul-betul menjaga kemaluannya (dari perbuatan zina) dan benar-benar taat pada suaminya, maka dikatakan pada wanita yang memiliki sifat mulia ini, “Masuklah dalam surga melalui pintu mana saja yang engkau suka.” (HR. Ahmad 1: 191 dan Ibnu Hibban 9: 471. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini shahih)
اَللهُ أَكْبَرُ
(7x)
اَلْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، أَشْهَدُ أَنْ لاَإِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ.
فَيَاعِبَادَ اللهِ اِتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِيْ كِتَابِهِ اْلعَظِيْمِ “إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِيِّ, يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ أَمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا”.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ
اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ.
اللَّهُمَّ اكْفِنَا بِحَلاَلِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَأَغْنِنَا بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ
اللَّهُمَّ إنَّا نَعُوْذُ بِكَ مِنْ زَوَالِ نِعْمَتِكَ وَتَحَوُّلِ عَافِيَتِكَ وَفُجَاءَةِ نِقْمَتِكَ وَجَمِيعِ سَخَطِكَ
اللَّهُمَّ إنَّا نَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْبَرَصِ وَالْجُنُونِ وَالْجُذَامِ وَمِنْ سَيِّئِ اْلأَسْقَامِ
اللهمّ أحْسِنْ عَاقِبَتَنَا فِي الأُمُورِ كُلِّهَا، وَأجِرْنَا مِنْ خِزْيِ الدُّنْيَا وَعَذَابِ الآخِرَةِ
رَبَنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ.
تَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُم تَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُم تَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُم
عِيْدُكُمْ مُبَارَكٌ وَعَسَاكُمْ مِنَ العَائِدِيْنَ وَالفَائِزِيْنَ
كُلُّ عَامٍ وَأَنْتُمْ بِخَيْرٍ
وَصَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ و َمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن.
وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.
Wassalaamu ‘alaikum wa rahmatullah wa barakatuh.
Komentar
Posting Komentar